Pemadaman Listrik yang diisukan akan terjadi, ternyata di-jadwal ulang oleh PLN.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai besok melakukan penjadwalan ulang terhadap pemadaman bergilir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini dilakukan setelah mengevaluasi selama tiga hari pemadaman yang terjadi kekacauan.
Dari hasil evaluasi, kondisi skema pemadaman bergilir di lapangan, ada wilayah yang seharusnya belum padam tetapi sudah padam. Lebih parah lagi ada wilayah yang padam lebih lama dari yang dijadwalkan.
"Mulai besok kami harapkan sudah ada kepastian," ungkap General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya), Purnomo Willy, saat jumpa pers di kantor PLN Gardu Cawang Baru, Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2009).
Menurut Purnomo, kekacauan tidak bisa dihindari karena kondisi travo tidak memungkinkan untuk dioperasikan. "Kalau tetap dipaksakan maka dikhawatirkan akan memperparah keadaan," kata Purnomo.
Beban wilayah Jakarta saat ini mencapai 5.400 megawatt, belum dapat ditanggung oleh pembangkit listrik di Marunda dan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Total suplai keduanya hanya 1.500 megawatt.
Perlu tambahan dari kekuatan gardu induk tegangan tinggi 500 kilovolt dari gardu Cawang, Kembangan, Kelapa Gading, Depok, dan Bekasi. Namun saat ini kondisi gardu Kembangan dan Cawang sedang lumpuh.
Akibatnya, beban gardu yang masih aktif saat ini setelah pengalihan menanggung beban yang cukup berat. Daya kerjanya tidak bisa dipaksakan terus menerus karena perlu dilakukan perbaikan. "Sehingga ada daerah yang sudah mati hari ini, kembali mati keesokan harinya," jelasnya.
Purnomo menegaskan pola pemadaman yang baru tak banyak berubah, tetap menggunakan pola empat jam. Mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB, 13.00 - 17.00 WIB, 18.00 - 22.00 WIB. "Hanya saja bila pemadaman sebelumnya tiga kali sehari nanti jadi dua kali sehari," tegasnya.
Belajar dari pengalaman tiga hari pemadaman bergilir itulah, pihaknya akan melakukan perbaikan lagi. Tujuannya agar ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan terus berkurang.
Dari hasil evaluasi, kondisi skema pemadaman bergilir di lapangan, ada wilayah yang seharusnya belum padam tetapi sudah padam. Lebih parah lagi ada wilayah yang padam lebih lama dari yang dijadwalkan.
"Mulai besok kami harapkan sudah ada kepastian," ungkap General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya), Purnomo Willy, saat jumpa pers di kantor PLN Gardu Cawang Baru, Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2009).
Menurut Purnomo, kekacauan tidak bisa dihindari karena kondisi travo tidak memungkinkan untuk dioperasikan. "Kalau tetap dipaksakan maka dikhawatirkan akan memperparah keadaan," kata Purnomo.
Beban wilayah Jakarta saat ini mencapai 5.400 megawatt, belum dapat ditanggung oleh pembangkit listrik di Marunda dan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Total suplai keduanya hanya 1.500 megawatt.
Perlu tambahan dari kekuatan gardu induk tegangan tinggi 500 kilovolt dari gardu Cawang, Kembangan, Kelapa Gading, Depok, dan Bekasi. Namun saat ini kondisi gardu Kembangan dan Cawang sedang lumpuh.
Akibatnya, beban gardu yang masih aktif saat ini setelah pengalihan menanggung beban yang cukup berat. Daya kerjanya tidak bisa dipaksakan terus menerus karena perlu dilakukan perbaikan. "Sehingga ada daerah yang sudah mati hari ini, kembali mati keesokan harinya," jelasnya.
Purnomo menegaskan pola pemadaman yang baru tak banyak berubah, tetap menggunakan pola empat jam. Mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB, 13.00 - 17.00 WIB, 18.00 - 22.00 WIB. "Hanya saja bila pemadaman sebelumnya tiga kali sehari nanti jadi dua kali sehari," tegasnya.
Belajar dari pengalaman tiga hari pemadaman bergilir itulah, pihaknya akan melakukan perbaikan lagi. Tujuannya agar ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan terus berkurang.
SUMBER : OKEZONE.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar